Total Tayangan Halaman

Resep Makanan Batak

C A R I

Minggu, 30 Januari 2011

Pengertian Dasar Dalihan Na Tolu

Dahulu untuk keperluan memasak beras (boras) menjadi nasi (indahan) orang Batak menggunakan periuk tanah (hudon tano) yang dipanaskan di atas suatu tungku yang unik.

Tungku unik itu tersusun atas tiga batu besar berukuran sama. Bagaimanakah tiga batu itu bisa menjadi sebuah tungku? Ketiga batu berukuran sama itu diletakkan dalam satu lingkaran dengan jarak sama satu dengan lainnya sehingga posisi ketiganya seimbang untuk menopang periuk atau kuali di atasnya.

Tentu, batu itu adalah batu pilihan yang kokoh dan tidak mudah pecah oleh panas. Kemudian, di antara kaki-kaki batu itu ditaruh kayu bakar dan nyala api akan memanaskan periuk tanah yang berisi beras dan air di atas ketiga batu itu.
Nama tungku yang terbuat dari tiga batu itu adalah Dalihan Na Tolu.
Dalihan = tungku, Na = yang, Tolu = tiga (Tungku yang tiga)

Ternyata Dalihan Na Tolu itu menjadi filsafat utama orang Batak yang bertahan sampai saat ini dan menjadi pegangan dalam interaksi sesama orang Batak. Ketiga batu yang sama kuat itu dilambangkan sebagai tiga pihak yang sama kuat dan menjadi satu kesatuan yang seimbang, yaitu:
1) Dongan Tubu atau Dongan Sabutuha
2) Boru
3) Hula-hula

Dongan Tubu/ Sabutuha adalah pihak/ orang yang semarga dengan kita.

Boru adalah orang/ pihak: a) yang menikahi anak perempuan kita dan keturunannya, b) yang menikahi saudara perempuan kita dan keturunannya c) yang menikahi saudara perempuan ayah kita dan keturunannya

Hula-hula adalah a) kaum pria dari pihak ibu kita b) kaum pria dari pihak istri kita.

Sebagai anggota dari masyarakat Batak, bagaimanakah sikap kita kepada ketiga pihak tsb menurut adat Batak?

1) Terhadap Dongan Tubu:
Manat mardongan tubu (hati-hati kepada pihak semarga)
Manat = hati-hati

2) Terhadap Boru:
Elek marboru (membujuk/ melindungi pihak Boru)
Elek= bujuk

3) Terhadap Hula-hula:
Somba marhula-hula (hormat kepada pihak Hula-hula).
Somba = hormat

Adat Batak menentukan sikap terhadap ketiga kelompok tsb, yaitu Manat, Elek dan Somba. Kita bisa menjadi bagian dari masing-masing pihak dalam perjalanan hidup kita menghadapi orang Batak lainnya. Dengan demikian, semua orang Batak dapat menduduki salah satu posisi tsb, tidak selalu dalam posisi Boru atau posisi Dongan Tubu. Semua posisi itu sama kuatnya dan sama pentingnya serta saling melengkapi satu sama lainnya seperti ketiga batu yang membentuk tungku itu di masa lalu.

Jumat, 28 Januari 2011

RESEP IKAN MAS NA NIURA

Bahan-Bahan :

1. 0,5 kilogram ikan mas
2. 3 biji asam jungga
3. 0,25 ons andaliman
4. 1 onskemiri
5. 5 cm lengkuas
6. 5 cm kunyit
7. 2 ikat rias
6. 5 siung bawang merah
7. 3 siung bawang putih
8. 1/2 ons cabe merah
9. Garam secukupnya (disesuaikan dengan selera)


Cara memasak :

1. Ikan mas dibersihkan dari sisik, kemudian ikan dibelah dua dari punggung ikan. Duri ikan dikeluarkan semuanya. Sesudah bersih, ikan digarami dan diasami. Dibiarkan selama 5 jam.
2. Kemiri di gongseng, dibiarkan dulu. Jahe, kunyit, bawang merah dan putih di goreng. Kemudian rias dikukus, sedangkan cabe digiling. Seluruh bumbu kemudian diulek (tumbuk).
3. Bumbu dimasukkan atau diolesi ke permukaan ikan. Biarkan satu jam lagi.
4. Siap dihidangkan


Selamat Mencoba & Menikmati

Sumatera Diklaim Milik Malaysia...???????????

JAKARTA-Malaysia kembali mengklaim Pulau Sumatera sebagai miliknya. Negeri Jiran tersebut mengklaim berdasarkan latar belakang historis menurut sudut pandang mereka sendiri.

Postingan seorang warga asal Kuching Malaysia, bernama Mohd Am, Sejarah Johor modern bermula pada awal abad ke-16 setelah pembukaan sebuah negeri baru oleh Sultan Johor kepada Sultan Mahmud Shah, sultan terakhir kerajaan Melayu Melaka yang melarikan diri dari serangan Portugis.

Mohd Am memposting tulisan yang menyebutkan kalau Pulau Sumatera seharusnya milik Malaysia. Dalam postingannya disebutkan, berdasarkan sejarah zaman Belanda, pulau Indonesia itu seharusnya menjadi bagian dari negara Malaysia.

“Kerajaan Johor berjaya mengembangkan ekonominya dan menjadi kuasa politik terpenting sesuai dengan lokasinya di laluan perdagangan timur-barat. Di zaman kegemilangan Johor, negeri ini pernah menjadi sebuah empayar (kerajaan, red) besar yang mana kekuasaannya mewarisi sebahagian jajahan takluk Melaka. Empayar Johor termasuklah sampai ke Terengganu di semenanjung, kepulauan Riau-Lingga dan sebahagian pantai timur Sumatera,” tulis postingan tersebut.

Mohd Am kemudian membeberkan sejarah mengenai kerajaan Johor yang sekarang menjadi nama salah satu kota di Malaysia, sebagai kerajaan besar yang kekuasaanya mulai dari Sungai Muar, Singapura, hingga ke Kepulauan Riau, dan sebagian pantai timur Sumatera.

“Berdasarkan fakta historik ini adalah jelas bahwa Riau-Lingga dan sebahagian besar Sumatera itu adalah Jajahan Johor.. iaitu Malaysia sekarang…,” klaimnya.

Menilik dari sejarah itu pula, daerah sebagian Sumatera dan Kepulauan Riau seharusnya menjadi milik Malaysia. Namun pada saat perjanjian antara Inggris dan Belanda, dua negara yang pernah menjajah Indonesia dan Malaysia justru menghilangkan batasan kawasan tersebut.

“Jadi Sumatera itu harus balik kepada asalnya yaitu termasuk dalam Provinsi Johor Malaysia, tetapi penjanjian Inggeris-Belanda telah memecahkan kawasan jajahan Johor iaitu Riau-Lingga dan sebagian besar Sumatera,” tutup postingan tersebut.

Namun hal itu dibantah keras oleh sejarawan Indonesia, Anhar Gonggong. “Bohong itu semua, justru Malaysia milik Indonesia,” kata Anhar seperti dilansir situs sebuah berita, Kamis (27/1).

Dikatakan Anhar, tak ada satupun klaim Malaysia yang bisa dibenarkan oleh Malaysia, termasuk Klaim pulau Sumatera. “Kalau berbicara bahwa kerajaan Johor menguasai Riau-Lingga dan Sumatera, justru itu terbalik, perlu diketahui Aceh itu menguasai Malaysia, Sultan Aceh itu menikahi salah satu putri kerajaan Johor,” kata Anhar.
Ditegaskannya, Malaysia hanya ingin melecehkan Indonesia dengan klaim-klaim mereka. “Tak ada yang benar itu, ini bisa jadi hanya pancingan agar masyarakat marah, tak perlu ditanggapi,” kata Anhar.

Negara Malaysia disebut sebagai negara sakit jiwa menyusul klaimnya terhadap sebagian Sumatera sebagai bagian dari negaranya. “Sudah sakit jiwa negara Malaysia itu, sepertinya semua warga negara Malaysia harus diperiksa kejiwaannya,” ujar aktivis Bendera Adian Napitupulu.

Menurut Adian, Malaysia adalah negara yang tidak mampu membesarkan dirinya sendiri sehingga untuk membesarkannya hanya mampu mengklaim dari seluruh kekayaan, kebudayaan dan keunikan milik negara-negara yang ada di dunia.

Adian kembali menjelaskan sudah saatnya pemerintah Indonesia khususnya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono harus tegas melindungi dan mengangkat martabat. Jika memang SBY atau negara tidak mampu maka sebaiknya rakyat yang ada diperbatasan negeri Jiran itu harus melakukan perlawanan tanpa harus menunggu pemerintah.

Klaim sejarah Riau-Lingga dan sebagian besar Pulau Sumatera merupakan jajahan Kerajaan Johor tidak akan menggangu hubungan Indonesia dan Malaysia, atau memunculkan protes massif dari masyarakat.
“Enggak akan massif, kalau soal TKI atau TKW mungkin banyak protes. Tapi kalau soal yang tidak jelas dan argumennya ngawur begini tidak akan ditanggapi,” terang anggota Komisi I Bidang Pertahanan DPR Ramadhan Pohan di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (27/1).

Menurutnya, klaim salah seorang warga negara Malaysia, Mohd Am tersebut tidak perlu direspon, jika tak memiliki basis data dan logika yang jelas.

Pasalnya, reaksi yang berlebihan dari masyarakat Indonesia hanya akan menjadi bahan tertawaan warga Malaysia. “Kalau reaksi kita berlebihan justru jadi bahan tertawaan orang Malaysia nanti. Mereka cukup rapi kok intelijen mereka untuk menunjukkan kita bodoh,” katanya.

Isu klaim kepemilikan atas sejumlah wilayah Pulau Sumatera yang ramai dibicarakan di forum diskusi di dunia maya hanyalah kerja segelintir orang yang ingin mengganggu keamanan di Tanah Air.

Hal itu disampaikan Gubernur Riau Rusli Zainal di sela-sela tatap muka bersama para pemimpin media massa olahraga nasional di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat. “Kita harus hati-hati mencermatinya, merespons, atau menyikapi isu seperti ini, baik yang datang dari negara kita maupun yang datang dari Malaysia,” kata dia, kemarin.
Rusli juga meragukan jika klaim atas wilayah di Pulau Sumatera itu datang dari Pemerintah Malaysia. “Untuk itu kita mengedepankan sikap yang lebih dewasa, kemudian mengutamakan spirit kebersamaan sebagai satu rumpun yang sampai kiamat pun tetap bertetangga,” tandasnya.

Klaim-klaim atas kekayaan budaya dan juga pulau-pulau di Indonesia yang selama ini dilakukan oleh Malaysia diduga terkait dengan situasi politik di negara tersebut. Diduga isu pengklaiman tersebut justru dibesar-besarkan oleh politisi Malaysia khususnya dari etnis Melayu.

“Kalau klaim atas Sumatera didasarkan pada sejarah, tak perlu ditanggapi. Karena memang sejarah bukan untuk diperdebatkan, sejarah tidak bisa digunakan secara semena-mena,” kata Budiawan, Dosen Fakultas Ilmu Budaya UGM.

Tapi Budiawan beranggapan bahwa usaha klaim-klaiman tersebut memang memiliki tujuan tertentu, yakni tujuan internal dan tujuan eksternal.

Dijelaskannya, di Malaysia ada kelompok etnis Melayu ’Kultural’ yaitu kelompok orang yang dilahirkan di Malaysia sebelum kemerdekaan. Kelompok ini disebutkan di dalam aturan perundang-undangan Malaysia.
Kelompok ini termasuk dengan Melayu yang ada di Sumatera seperti Riau. “Ada semacam impian bagi kelompok Melayu kultural ini untuk membentuk sebuah hegemoni Melayu raya kultural, akibatnya mereka sering menampilkan isu-isu klaim budaya untuk menunjukkan ke hadapan etnis di luar Melayu yang ada di negaranya seperti Cina, dan India,” kata Budiawan.

Budiawan melihat, pola-pola pengklaiman tersebut sama dan akan terus terjadi di masa mendatang. “Saya melihat ada dua kemungkinan, pertama untuk kepentingan politik internal oleh elite politisi Melayu ‘kultural’ dan kemungkinan kedua adalah untuk mengejek Indonesia karena dianggap sebagai pusat budaya Melayu secara historis, tapi tak bisa berbuat apa-apa,” katanya.

Ditegaskan Budiawan, isu klaim terhadap budaya Indonesia tersebut memang sangat menjanjikan. “Jadi ada kemungkinan bila isu klaim tersebut sengaja ‘dijual’ untuk kepentingan elite, polanya sama,” kata Budiawan.
Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan juga menyikapi klaim dari warga Malaysia itu. “Kalau itu masalahnya tidak usah ditanggapi lah,” ujarnya kepada wartawan usai deklarasi Gerakan Rakyat Antimafia Hukum (Geram) di Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat, kemarin.

Kalau kita berbicara masa lalu, kata Anies, mau berapa lama menarik ke belakangnya. “Kita tarik 50 tahun, petanya sudah beda. Tarik lagi 100 tahun, petanya beda lagi. Tarik lagi 500 tahun, petanya beda lagi,” ucapnya.
“Jadi nasihat saya kepada Malaysia, jangan lihat ke belakang,” tegasnya.(net/bbs)


Selat Malaka Juga Ingin Dicaplok

Selain mengklaim Sumatera, Malaysia juga secara spesifik mengklaim wilayah di kawasan Selat Malaka sebagai wilayah Johor, Malaysia. Pekanbaru yang berbatasan dengan selat tersebut memastikan hal tersebut tidak benar.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Linmas Provinsi Riau, Zulkarnain Kadir, menyatakan sampai kapanpun Riau adalah bagian dari NKRI dan tidak pernah masuk dalam jajahan Johor.

“Mungkin Johor sudah tidak betah lagi dengan Malaysia, jadi Riau siap menampung Johor untuk masukakan dalam provinsi Riau,” kata Zulkarnain dalam perbincangan seperti dilansir sebuah situs berita, Kamis (27/1).

Mengenai klaim yang diposting sejarawan Johor Modern, Malaysia Mohn Am, bahwa dalam sejarah dari abad ke 16 atau Johor Berjaya, kekuasaannya mewarisi sebahagian jajahan takluk Malaka. wilayah Johor sampai ke Terengganu di semenanjung, kepulauan Riau-Lingga dan sebahagian pantai timur Sumatera, dia menampiknya.
“Riau ya bagian dari NKRI. Dalam sejarah, Riau merupakan kawasan Sumatera Tengah yang meliputi Sumatera Barat (Sumbar) , Riau, Kepulauan Riau, Jambi. Dan pusat sumatera tengah adalah Sumbar,” imbuhnya. “Jadi yang benar itu menurut saya Johor adalah bagian dari Riau karena letaknya dengan kita sangat dekat,” lanjutnya.
Atas klaim tersebut, pemerintah diminta tidak terprovokasi. “Kita akan pertahankan Riau sampai titik darahn
penghabisan, jika memang Johor meminta itu,” tegasnya.

Klaim Malaysia atas pulau Sumatera dinilai hanyalah klaim yang didasarkan atas dasar politik dan bukan historis seperti yang dibeberkan oleh seorang warga Malaysia di forum internasional yang khusus membahas Malaysia.
“Mereka tidak mengerti, justru kalau kita berbicara sejarah, bukankah kerajaan Johor itu banyak dibangun oleh orang-orang bugis,” kata sejarawan JJ Rizal. Dijelaskan Rizal, ketika kerajaan Hassanudin runtuh diserang oleh Aru Palaka banyak orang-orang Bugis pengikut Hasanudin yang lari ke Johor. “Banyak orang Bugis yang ekspansi ke Johor,” kata Rizal.

Dari latar belakang sejarah, diketahui pada tahun 1666 armada laut Belanda di bawah pimpinan Laksamana Cornelis Speelman dan pasukan Aru Palaka Bone menyerang Hassanudin.
Namun, Rizal mengatakan harus dibedakan antara zaman pra kolonialisme dan kolonialisme. “Tak bisa seperti itu, kalau begitu bisa saja Malaysia diklaim milik Indonesia, karena ada Sriwijaya yang wilayahnya juga sampai ke Johor,” katanya

“Kalau mau klaim-klaiman, ingat kita punya Sriwijaya yang wilayahnya sangat luas,” kata Rizal.
Rizal kembali menegaskan bahwa ini hanyalah klaim politis saja dan akan terus terjadi bila pemerintah tak memperhatikan sejarah. “Pemerintah tak pernah memahami sejarah, bila tak ada perhatian klaim-klaim konyol dari Malaysia akan terus terjadi,” kata Rizal.


Sumber : Harian Sumut Pos

Rabu, 26 Januari 2011

RESEP PEMBUATAN LAPPET

Bahan :

1. 150 gr tepung beras
2. 50 gr tepung ketan
3. 8 sm air
4. 50 gr gula pasir
5. 1 st garam
6. 150 gr kelapa yang muda, kupas lalu di parut kasar
7. Daun pisang untuk membungkus

Cara Membuat :



Aduk tepung beras, tepung ketan, air, gula pasir dan garam sambil diuleni.
Tambahkan kelapa, remas-remas hinggal lemas.
Bentuk contong dari daun pisang, letakkan adonan lalu bungkus bentuk segitiga.
Kukus sampai matang.

Selamat Mencoba...

Jumat, 21 Januari 2011

RESEP SAKSANG B2

Bahan :

1. 1 kg daging babi
2. Cabe merah kriting 10 biji
3. Bawang merah 5 siung & bawang putih 3 siung
4. Merica + ketumbar @ 3 butir
5. Lengkuas sebesar 2 ibu jari (1/2 kg berarti sebesar kira2 1 ibu jari ya)
6. Sereh 4 tangkai & diketok bonggolnya (1/2 kg berarti 2 tangkai aja)
7. Daun jeruk 5 lembar
8. Andaliman utuh 2 sendok makan ( 1/2 kg berarti 1 sdm aja)
9. Garam secukupnya (disesuaikan dengan selera)
10. Darah babi utk 1 kg daging + jeruk nipis 1 (jeruknya diperas campur darahnya)


Cara membuat bumbu:

1. Haluskan bahan2 no. 2 s/d no. 5 (tumbuk campur)
2. Haluskan andaliman (khusus andaliman aja jangan dicampur dgn bumbu lain)


Cara Memasak :

1. Panaskan minyak secukupnya (jangan sampe bumbu tenggelam) dan tumis bumbu no. 1
2. Setelah itu langsung masukin sereh yg sudah di ditumbuk + daun jeruk (aduk & tunggu matang atau harum)
3. Sesudah harum masukan daging & aduk hingga matang (dapat dilihat dagingnya kira-kira apakah sudah matang)
4. Sesudah matang, masukan andaliman yg udah halus + darah babi yg sudah dicampur jeruk nipis
5. Aduk 1 sampe 2 menit (aduk terus jangan di tinggal)
6. Coba rasakan sedikit bila ada bumbu yg dirasa kurang silahkan ditambahkan sesuai selera.

Selamat Mencoba

RESEP MIE GOMAK

Bahan :

250 gr mie lidi
500 gr dada ayam
100 gr ceker ayam
250 gr labu siam, iris sepanjang batang korek
5 buah cabe besar
10 buah cabe rawit merah, petik tangkainya, biarkan utuh
5 butir bawang merah
5 siung bawang putih
3 btg daun bawang, iris halus
5 btg serai, memarkan
6 lembar daun jeruk purut
3 buah tomat, belah 6 memanjang
½ butir kelapa setengah tua parut memanjang, buat serundeng. Giling halus
1250 ml air
4 sdm minyak goreng

Cara Membuat :
Cuci bersih dada ayam rebus dan sisakan kaldunya 1250 ml. Setelah dingin suwir-suwir dagingnya masukkan kembali ke dalam kaldu. Sisihkan
Giling halus cabe merah besar, bawang putih dan bawang merah.
Rendam mie lidi dalam air matang hangat, sampai lunak.
Panaskan minyak goreng, tumis bumbu halus, masukkan serai, daun jeruk, masak hingga harum.
Masukkan tumisan bumbu ke dalam rebusan kaldu, didihkan kembali.
Masukkan labu siam dan tomat. Masak hingga mendidih.
Sesaat sebelum diangkat masukkan cabe rawit utuh.
Penyajian : Ambil mie lidi dari rendaman, masukkan ke dalam mangkok. Tuangi kuah kaldu, taburi bawang daun, serundeng halus, dan air jeruk nipis. Sajikan selagi panas.

Kamis, 20 Januari 2011

ASAL USUL BATAK

Menurut kepercayaan bangsa Batak, induk marga Batak dimulai dari Si Raja Batak yang diyakini sebagai asal mula orang Batak. Si Raja Batak mempunyai 2 (dua) orang putra yakni Guru Tatea Bulan dan Si Raja Isumbaon. Guru Tatea Bulan sendiri mempunyai 5 (lima) orang putra yakni Raja Uti (Raja Biakbiak), Saribu Raja, Limbong Mulana, Sagala Raja dan Malau Raja. Sementara Si Raja Isumbaon mempunyai 3 (tiga) orang putra yakni Tuan Sorimangaraja, Si Raja Asiasi dan Sangkar Somalidang.
Dari keturunan (pinompar) mereka inilah kemudian menyebar ke segala penjuru daerah di Tapanuli baik ke utara maupun ke selatan sehingga munculah berbagai macam marga Batak. Semua marga-marga ini dapat dilihat kedudukan dari Si Raja Batak di Tarombo Online.
Legenda mengenai bagaimana Si Raja Batak dapat disebut sebagai asal mula orang Batak masih perlu dikaji lebih dalam.
Sebenarnya Kabupaten Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Tobasa, dan Samosir sekarang tidaklah semuanya Toba.Sejak masa Kerajaan Batak hingga pembagian wilayah yang didiami suku Batak ke dalam beberapa distrik oleh Huria Kristen Batak Protestan (HKBP), Tanah Batak dibagi menjadi 4 (empat) bagian besar, yaitu: - Samosir (Pulau Samosir dan sekitarnya); contoh: marga Simbolon,Sagala, dsb - Toba (Balige, Laguboti,Porsea, Parsoburan, Sigumpar, dan sekitarnya); contoh: marga Sitorus, Marpaung, dsb - Humbang (Dolok Sanggul, Lintongnihuta, Siborongborong, dan sekitarnya); contoh: marga Simatupang Siburian, Sihombing Lumban Toruan, dsb -Teks tebal'Teks miring'''Teks tebal'''Teks tebal'''''''' Silindung (Sipoholon, Tarutung, Pahae, dan sekitarnya); contoh: marga Naipospos (Sibagariang, Hutauruk, Simanungkalit, Situmeang, Marbun), Huta Barat,dsb

Rabu, 12 Januari 2011

Yang Punya Blog lg Jalan2 naik heli...;o)

SEJARAH BANGSA BATAK

Sejarah Batak
Versi sejarah mengatakan si Raja Batak dan rombongannya datang dari
Thailand, terus ke Semenanjung Malaysia lalu menyeberang ke Sumatera
dan menghuni Sianjur Mula Mula, lebih kurang 8 Km arah Barat
Pangururan, pinggiran Danau Toba sekarang. Versi lain mengatakan, dari
India melalui Barus atau dari Alas Gayo berkelana ke Selatan hingga
bermukim di pinggir Danau Toba.
Diperkirakan si Raja Batak hidup sekitar tahun 1200 (awal abad ke−13).
Raja Sisingamangaraja XII salah satu keturunan si Raja Batak yang
merupakan generasi ke−19 (wafat 1907), maka anaknya bernama si Raja
Buntal adalah generasi ke−20. Batu bertulis (prasasti) di Portibi
bertahun 1208 yang dibaca Prof. Nilakantisasri (Guru Besar Purbakala
dari Madras, India) menjelaskan bahwa pada tahun 1024 kerajaan COLA
dari India menyerang SRIWIJAYA yang menyebabkan bermukimnya 1.500 orang
TAMIL di Barus. Pada tahun 1275 MOJOPAHIT menyerang Sriwijaya, hingga
menguasai daerah Pane, Haru, Padang Lawas. Sekitar rahun 1.400 kerajaan
NAKUR berkuasa di sebelah timur Danau Toba, Tanah Karo dan sebagian
Aceh.
Dengan memperhatikan tahun tahun dan kejadian di atas diperkirakan si
Raja Batak adalah seorang aktivis kerajaan dari Timur danau Toba
(Simalungun sekarang), dari Selatan danau Toba (Portibi) atau dari
Barat danau Toba (Barus) yang mengungsi ke pedalaman, akibat terjadi
konflik dengan orang orang Tamil di Barus.
Akibat serangan Mojopahit ke Sriwijaya, si Raja Batak yang ketika itu
pejabat Sriwijaya yang ditempatkan di Portibi, Padang Lawas dan sebelah
timur Danau Toba (Simalungun)
Sebutan Raja kepada si Raja Batak diberikan oleh keturunannya karena
penghormatan, bukan karena rakyat menghamba kepadanya. Demikian halnya
keturunan si Raja Batak seperti Si Raja Lontung, Si Raja Borbor, Si
Raja Oloan dsb, meskipun tidak memiliki wilayah kerajaan dan rakyat
yang diperintah. Selanjutnya menurut buku TAROMBO BORBOR MARSADA anak
si Raja Batak ada 3 (tiga) orang yaitu :
− GURU TETEABULAN
− RAJA ISUMBAON dan
− TOGA LAUT.
Dari ke-3 Raja Batak inilah yg dipercaya cikal bakal dari semua marga2 yang terbentuk dibangsa Batak.

Kepercayaan & Sistem Kekerabatan diMasyarakat BATAK

Kepercayaan

Sebelum suku Batak menganut agama Kristen Protestan, mereka mempunyai sistem kepercayaan dan religi tentang Mulajadi Nabolon yang memiliki kekuasaan di atas langit dan pancaran kekuasaan-Nya terwujud dalam Debata Natolu.

Menyangkut jiwa dan roh, suku Batak mengenal tiga konsep, yaitu:
Tondi : adalah jiwa atau roh seseorang yang merupakan kekuatan, oleh karena itu tondi memberi nyawa kepada manusia. Tondi di dapat sejak seseorang di dalam kandungan.Bila tondi meninggalkan badan seseorang, maka orang tersebut akan sakit atau meninggal, maka diadakan upacara mangalap (menjemput) tondi dari sombaon yang menawannya.
Sahala : adalah jiwa atau roh kekuatan yang dimiliki seseorang. Semua orang memiliki tondi, tetapi tidak semua orang memiliki sahala. Sahala sama dengan sumanta, tuah atau kesaktian yang dimiliki para raja atau hula-hula.
Begu : adalah tondi orang telah meninggal, yang tingkah lakunya sama dengan tingkah laku manusia, hanya muncul pada waktu malam.

Demikianlah religi dan kepercayaan suku Batak yang terdapat dalam pustaha. Walaupun sudah menganut agama Kristen dan berpendidikan tinggi, namun orang Batak belum mau meninggalkan religi dan kepercayaan yang sudah tertanam di dalam hati sanubari mereka.

Kekerabatan

Kekerabatan adalah menyangkut hubungan hukum antar orang dalam pergaulan hidup. Ada dua bentuk kekerabatan bagi suku Batak, yakni berdasarkan garis keturunan (genealogi) dan berdasarkan sosilogis, sementara kekerabatan teritorial tidak ada.

Bentuk kekerabatan berdasarkan garis keturunan (genealogi) terlihat dari silsilah marga mulai dari Si Raja Batak, dimana semua suku bangsa Batak memiliki marga. Sedangkan kekerabatan berdasarkan sosiologis terjadi melalui perjanjian (padan antar marga tertentu) maupun karena perkawinan. Dalam tradisi Batak, yang menjadi kesatuan Adat adalah ikatan sedarah dalam marga, kemudian Marga. Artinya misalnya Harahap, kesatuan adatnya adalah Marga Harahap vs narga lainnya. Berhubung bahwa Adat Batak/Tradisi Batak sifatnya dinamis yang seringkali disesuaikan dengan waktu dan tempat berpengaruh terhadap perbedaan corak tradisi antar daerah.

Adanya falsafah dalam perumpamaan dalam bahasa Batak Toba yang berbunyi: Jonok dongan partubu jonokan do dongan parhundul. merupakan suatu filosopi agar kita senantiasa menjaga hubungan baik dengan tetangga, karena merekalah teman terdekat. Namun dalam pelaksanaan adat, yang pertama dicari adalah yang satu marga, walaupun pada dasarnya tetangga tidak boleh dilupakan dalam pelaksanaan Adat.

BAPAK YANG BIJAKSANA

Bapak yang Bijaksana

Alkisah seorang Bapak mempunyai sebidang tanah yang ingin ia wariskan kepada kedua anak lelakinya. Tetapi kedua anak itu masing-masing menginginkan bagian yang lebih besar daripada yang lain.
Untuk membuat mereka berdua senang, Bapak itu berkata kepada mereka:
“Salah seorang dari kamu akan membagi tanah ini menjadi dua bagian, yang lain mempunyai hak untuk memilih yang pertama.“

Maka diundilah siapa yang berhak membagi tanah tersebut dan yang berhak untuk memilih pertama. Anak yang ditunjuk untuk membagi tanah berusaha dengan sebaik mungkin untuk membagi tanah itu menjadi dua bagian yang sama besar, karena ia tidak mau menjadi pihak yang dirugikan. Sehingga bagaimanapun pilihan anak yang satu lagi, bagiannya tidak akan lebih besar daripada milik saudaranya. Ia berusaha membagi dua tanah tersebut sehingga ia merasa puas dan yakin keduanya sama besar. Akhirnya kedua anak lelaki itu puas dan begitu pula ayah mereka.

Luar biasa ide Bapak tersebut.  Sungguh baik pula bila kita dapat menerapkan prisnip adil seperti ini dalam kehidupan dan konteks permasalahan yang kita hadapi.

Pernahkah terpikirkan oleh kita
“Akankah suatu saat nanti saya menjadi seorang Bapakyang baik, yang adil?”
“Akankah saya menjadi seorang Bapak yang patut dipanut dan dicontoh?”
“Akankah saya bisa membahagiakan keluarga saya kelak?”

Bagaimana dengan kita? Bisakah kita menjadi kaum Bapak Batak yang Bijaksana bagi keluarga kita?

Selasa, 11 Januari 2011

MASAKAN BATAK MERRY CATERING

Menyediakan segala macam masakan batak utk keperluan Pesta Pernikahan,Martumpol, Martonggo Raja, Baptis/Sidi, Marmasuk Jabu, Saur Matua, dan lain-lain sebagainya.
Info lebih lengkap Hub. :
St. Ny. H. Tobing br.Naibaho (Op. Jordan)
Merry Catering. Jl. Lembah Palem IV. Blok J XI. No. 3-4. Pondok Kelapa. Jakarta Timur. 13450
Tlp. 021-8643742. HP. 0812 9024908

Catering Merry

Masakan BAtak Merry Catering

Menyediakan segala macam masakan batak utk keperluan Pesta Pernikahan,Martumpol, Martonggo Raja, Baptis/Sidi, Marmasuk Jabu, Saur Matua, dan lain-lain sebagainya.
Info lebih lengkap Hub. :

St. Ny. H. Tobing br.Naibaho (Op. Jordan)
Merry Catering. Jl. Lembah Palem IV. Blok J XI. No. 3-4. Pondok Kelapa. Jakarta Timur. 13450
Tlp. 021-8643742. HP. 021-41825514 (Esia)