Total Tayangan Halaman

Resep Makanan Batak

C A R I

Selasa, 22 Februari 2011

Anggota DPRD Main diKompleks Pelacuran Sekaligus Merangkap GERMO..!!!!

Jaringan prostitusi merambah masuk ke gedung rakyat, itu bukan cerita baru. Yang hangat saat ini adalah disiapkannya pasal pelacuran untuk wakil rakyat nakal. Seperti apa?

YA, salah satu poin dalam rancangan Kode Etik DPR adalah tentang pelacuran. Poin ini dinilai beberapa orang tidak perlu masuk dalam Kode Etik DPR. Namun BK (Badan Kehormatan) DPR punya alasan mengapa memilih kata pelacuran dan memasukkan poin ini dalam draf.

“Ada banyak yang protes kenapa menggunakan kata pelacuran. Kalau kata pelacuran terlalu vulgar, sebenarnya kita sudah serahkan kepada ahli bahasa,” ujar Wakil Ketua BK, Nudirman Munir dalam keterangan pers di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, kemarin (18/2). Menurut sang ahli bahasa, kata prostitusi adalah bahasa Inggris dan bukan bahasa Indonesia. Karena itulah BK DPR memilih menggunakan istilah pelacuran dan bukan prostitusi. “Jadi saya ya manggut-manggut bebek karena saya bukan ahli bahasa,” sambung dia.

Nurdirman menjelaskan, pasal tentang pelacuran masuk dalam kode etik karena ada anggota DPRD yang tertangkap sedang berjudi. Selain itu ada juga anggota DPRD yang ada di kompleks pelacuran dan malah katanya menjadi germo. “Makanya itu kita membuat itu menjadi aturan dalam Kode Etik,” terang dia.

“Kalau DPRD datang ke pelacuran, kalau DPR memanggil (pelacur) ya Pak?” celetuk wartawan.

“Ha ha ha. Nggak ada,” ucap Nudirman sambil tergelak.

Nudirman menyesalkan di rapat paripurna kemarin, Tata Tertib Kode Etik gagal disahkan. Padahal persiapannya lebih dari satu tahun dan tidak main-main. “Teman-teman BK menyesalkan banyak yang mengeluh Kode Etik kurang disosialisasikan. Padahal dalam Bamus 2 minggu sebelum paripurna, sudah kita bagikan. Dan kalau ketua fraksi tidak membagikan atau mungkin sudah dibagikan tetapi belum dibaca, maka itu bukan salah BK,” tuturnya.

Menurutnya, paripurna selanjutnya sekitar tanggal 1 atau 2 Maret. Jika ternyata masih gagal, maka BK DPR akan minta voting. “Kami berikan waktu yang cukup panjang sejak paripurna kemarin sampai awal bulan paripurna depan untuk sosialisasi lagi,” imbuhnya.

Bahan rancangan Kode Etik sudah disiapkan, karena itu BK tidak menerima alasan draf belum disosialisasikan. Dia berpendapat draf belum menyebar bisa jadi karena fraksi tidak menyosialisasikan ke anggota, anggota sibuk ataupun belum membacanya.

“Kita harapkan ada tambahan, alhamdulillah kalau ada tambahan dalam kode etik, tapi kalau dikurangkan kami tidak terima,” kata Nudirman.

Pasal mengenai pelarangan ini tertuang dalam draf peraturan DPR tentang kode etik. Hasil pembahasan rancangan Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat yaitu Pasal 3 ayat 6. Berdasarkan peraturan itu, anggota DPR dilarang memasuki tempat yang dipandang tidak pantas secara etika, moral, dan norma yang berlaku umum di masyarakat, seperti kompleks pelacuran dan perjudian, kecuali untuk kepentingan tugasnya sebagai anggota DPR.

Penelusuran POSMETRO, sejumlah anggota DPRD dari beberapa wilayah kabupaten/kota di Sumut belum lama ini pernah dipergoki mampir di komplek pelacuran di Desa Bandar Baru, bahkan di beberapa titik tempat hiburan malam plus-plus-plus di Medan.

Salah satu tempat dugem yang jadi trend-setter sekalangan wakil rakyat hobby clubbing itu adalah karaoke di sebuah hotel berbintang kawasan Jl. Puteri Hijau, Medan. Dari sejumlah lokasi rentan prilaku maksiat itulah sejumlah anggota DPRD dipergoki sedang bermesraan dengan wanita idaman lain (WIL) nya.




- Sumber : POSMETRO MEDAN -

Minggu, 20 Februari 2011

RESEP AYAM NAMARGOTA

Bahan :

1. 10 buah sayap ayam
2. Darah ayam (dapat digantikan dengan hati ayam)
3. 2 lbr daun jeruk
4. 2 gelas air
5. 1 sdt garam
6. Penyedap secukupnya



Bumbu Halus :

1. 10 buah cabe merah


2. 3 siung sjalot (bawang merah besar)
3. 2 siung bawang putih
4. 2 ruang Lengkuas, iris-iris
5. 2 batang serai, iris-iris
6. 1 ruas Jahe, iris-iris
7. 1 sdt ketumbar bubuk



Cara Mengolahnya :

Blender hati ayam dengan segelas air, lalu sisihkan
Tumis bumbu halus, daun jeruk sampai harum, setelah itu masukan sayap ayamnya, blender hati ayamnya dan segelas air sisanya, aduk merata.
Tambahkan garam dan penyedap, biarkan sampai kuah menyusut dan siap untuk disantap.
Paling cocok disantap bersama rebusan mini labu siam, rebusan kacang panjang dan rebusan daun singkong.



- Selamat Mencoba & Menikmati -

Selasa, 15 Februari 2011

RESEP SAYUR SINGKONG / UBI

Bahan :

1. Daun singkong 2 ikat
2. Santan 250 ml ( 1 kelapa)
3. Cepokak secukupnya
4. Udang 6 ekor ukuran sedang


Bumbu :

1. Cabe burung 10 biji
2. Bawang merah 5 siung
3. Bawang putih 2 siung
4. Jahe sedikit
5. Terasi secukupnya
( Semua bumbu diatas dihaluskan )
6. Lengkuas seibu jari
7. Daun salam 2 lembar
8. Sere 1 batang
9. Garam dan gula secukupnya


Cara membuat :

* Daun singkong dan cepokak ditumbuk tidak terlalu halus, tambahkan garam secukupnya.
* Santan dimasak sampai mendidih.
* Masukkan bumbu yang telah dihaluskan, lengkuas, daun salam dan sere serta udang.
* Setelah mendidih, masukan daun singkong yg telah ditumbuk.
* Masak sekitar 15 menit, lalu angkat.


.... SELAMAT MENCOBA ....

Senin, 07 Februari 2011

Pemerintah Kutuk Penyerang Jamaah Ahmadiyah

Tiga Tewas, Belasan Luka-luka

JAKARTA-Ketidaktegasan pemerintah dalam menuntaskan polemik seputar pelarangan aliran Ahmadiyah di Indonesia memunculkan masalah baru. Sedikitnya tiga nyawa anggota Ahmadiyah melayang akibat bentrok di di Cikeusik, Banten pada Minggu (6/2) 10:45 WIB pagi. Belum diketahui pasti pemicu penyerangan yang berujung bentrok berdarah yang menewaskan Roni (20), Parno (35), dan Mulyadi (35) dan melukai sejumlah anggota Ahmadiyah.

“Kami diserang. Itu saja, yang pasti tidak ada kami memprovokasi warga kami tahu diri kalau kami minoritas,” ujar juru bicara Ahmadiyah Mubarik Ahmad ketika dihubungi di Jakarta kemarin.

Menurut Mubarik, para anggota jamaah Ahmadiyah itu diserang ketika sedang melakukan silaturahmi di kediaman salah satu tokoh yakni Ustadz Suparman di Cikeusik, Banten. Tanpa sebab yang jelas tiba-tiba saja warga menyerang kediaman Suparman. Mereka datang dengan membawa senjata tajam dan melakukan penyerangan secara membabi-buta sehingga tiga orang anggota jamaah meninggal. Beruntung, ketika terjadi penyerangan, Suparman dan keluarganya, telah diungsikan ke Pandeglang, karena telah mendapat kabar penyerbuan itu. “Kepolisian sudah melakukan pejagaan namun jumlahnya tidak seimbang,” jelas dia.

Informasi yang dihimpun Jawa Pos (grup Sumut Pos) menyebutkan bahwa penyerangan terjadi akibat sikap jamaah Ahmadiyah menantang warga setempat. Namun, hal itu dibantah keras oleh Mubarik. Menurut dia yang terjadi adalah murni penyerangan karena itu dia meminta kepolisian mengusut tuntas kejadian itu.
Pasca bentrokan Kementerian Kordinator Politik Hukum dan Keamanan menggelar rapat mendadak.Rapat digelar di Kantor Menko Polhukam di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat pukul 20.00 WIB tadi malam. Rapat dihadiri Menko Polhukam Djoko Suyanto, Kapolri Jenderal Timur Pradopo, Mendagri Gamawan Fauzi, Menteri Agama Surya Dharma Ali dan Jaksa Agung Basrief Arief.

“Pemerintah mengutuk keras penyerangan ini dan kami pastikan akan mengusut tuntas siapa pelakunya. Pemerintah melarang aksi kekerasan terhadap sesama anak bangsa. Karena itu, aparat harus bertindak tegas dan mengusut pelaku kekerasan,” singkat Djoko jelang pertemuan tertutup tersebut.

Secara terpisah, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj mengutuk keras aksi penyerangan terhadap anggota Ahmadiyah tersebut. Said mengatakan secara akidah, kalangan Islam, termasuk NU, tidak membenarkan ajaran Ahmadiyah karena menyimpang. Namun bukan berarti tindakan semena-mena boleh dilakukan terhadap anggota Ahmadiyah. “Tidak ada kekerasan yang dibenarkan. Kalau mereka dicaci maki, dipukuli, dibunuh, diusir, dan rumahnya dirusak akan membuat mereka semakin fanatik,” jelas dia.

Said mengatakan, solusinya adalah mengajak Ahmadiyah kembali ke Islam yang benar melalui dialog. Said optimistis anggota Ahmadiyah bisa menerima dengan baik ajakan untuk kembali ke ajaran Islam jika pemahaman mereka diluruskan. “Jika nabi palsu Mushaddeq saja bertaubat mengakui kekeliruannya maka mereka pasti bisa,” jelas dia.
Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) H Amidhan menambahkan, kekerasan yang terjadi ini akibat pemerintah tidak tegas memberlakukan Surat Keputusan Bersama (SKB) tentang pembubaran Ahmadiyah. Padahal harusnya jamaah Ahmadiyah mematuhi SKB pemerintah dan membubarkan diri dengan legawa. Tentunya, pemerintah harus menindak mereka yang menolak membubarkan diri. “Telah ditetapkan jika Ahmadiyah tidak boleh mengajarkan ajarannya. Namun kenyataaannya Ahmadiyah tetap mengajarkan ajarannya,” kritik dia.

Menurut Amidhan, SKB yang tidak dilaksanakan dengan tegas memicu keresahan warga. Apalagi, aktivitas Ahmadiyah terus dilakukan dan ketika beraktifitas mereka kerap dilindungi polisi. Hal itu yang justru memicu kesalahpahaman dan terjadilah bentrokan fisik. Karena itu, Amidhan meminta agar pemerintah tegas membubarkan Ahmadiyah. “Atau Ahmadiyah dijadikan agama tersendiri, dan tidak masuk dalam bagian agama Islam,” pungkas dia.




Sumber : Sumut Pos

Jumat, 04 Februari 2011

Jangan Berpacu Jadi PNS ... !!!

MEDAN - Generasi muda saat ini diharapkan tak termotivasi hanya menjadi PNS setelah tamat kuliah, tapi diharapkan lebih mandiri.

Kepala Kanwil Kementerian Agama Sumut H Syariful Mahya Bandar mengatakan, anak muda yang bersemangat hendaknya tidak menjadikan karir pegawai negeri sipil sebagai pilihan. “Jangan terlalu bergantung pada ketersediaan formasi CPNS yang disiapkan pemerintah. Ini akan mengajarkan mereka menjadi malas alias tak mandiri,” ungkapnya kepada wartawan, Selasa (14/12).

Lebih lanjut Mahya menjelaskan, para lulusan perguruan tinggi harus lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan dan kehidupan baik untuk masyarakat maupun diri sendiri. “Upaya ini perlu dilakukan agar para lulusan perguruan tinggi tak bergantung pada ketersediaan jumlah formasi penerimaan CPNS yang jumlahnya terbatas,” katanya.
Menurut Mahya, kehidupan mandiri dilakukan dengan menciptakan lapangan usaha. “Berwirausaha misalnya, hal ini juga sangat membantu bagi oranglain, karena kita tak hanya menciptakan lapangan pekerjaan bagi diri sendiri, tapi juga bagi masyarakat banyak,” tuturnya.

Jika semua lulusan mengharapkan jadi PNS, sambungnya, maka hal ini tak akan bisa diakomodir seluruhnya oleh pemerintah, termasuk Kementerian Agama yang juga membutuhkan calon baru-baru ini. “Saya berharap, berbagai perguruan tinggi keagamaan maupun umum, dapat memfasilitasi mahasiswa dengan keahlian atau kecakapan hidup alias entrepreneurship. Jadi begitu mereka tamat, mereka bisa menciptakan lapangan pekerjaan bagi dirinya sendiri dan jika bisa lebih luas untuk masyarakat di sekitarnya,” harapnya.



- Disadur dari Harian SUMUT POS